May 21, 2018

22

Jujur saya merasa bersalah karena sudah lama menelantarkan blog ini. Dateng-dateng hanya karena saya kemarin ulang tahun, jadi berasa ada yang perlu ditulis gitu. Ya sebenarnya alasan saya gak nulis di blog sih karena lagi gak ada yang mau ditulis juga. Hidup saya tidak penuh dengan huru-hara lagi semenjak lulus kuliah. Eh, ada sih....cuma itu disimpan untuk lain kali saja.

Saking lamanya gak nulis blog kali ya, mau bikin judul yang keren juga sudah tidak bisa lagi saya. Otak saya sudah tidak sanggup lagi disuruh mikir hal-hal kreatif seperti itu. Jadi ya udah, klasik aja lah judulnya, 22; sama seperti umur saya sekarang.

Saya selalu berpikir, orang yang lupa dengan hari ulang tahunnya sendiri adalah orang yang cukup - maaf - bodoh. Karena bagaimana bisa melupakan hari lahirnya sendiri?

Sampai saya sendiri mengalaminya kemarin.

Jadi, kemarin malam (19/05/18) ketika saya lagi asik nonton interview BTS di Twitter, ibu saya masuk ke kamar dan numpang sholat. Begitu selesai berdoa, ibu saya ngomong, "Neng, besok kan ya kamu ulang tahun?"

Saya bengong.

"Hah, besok? emang sekarang tanggal berapa??"

"Ih Eneng mah tega! masa lupa sama ulang tahun sendiri! ini jam segini mama lagi sakit perut nahan kamu!" jawab ibu saya dengan nada kecewa.

Saya langsung gelagapan dan liat tanggal di hp.

19 Mei 2018.

Loh iya, ulang tahun saya besok yah.

"Eeeeh iya besok ulang tahun! hahahhaa kok aku bisa lupa sih,"

"Coba kamu lahir jam berapa? awas ya kalau lupa juga! mama ***** (disensor karena termasuk trigger words)"

"I..inget kok, jam 10." kata saya sambil bersyukur dalam hati. Pasalnya saya tidak mau di***** atau dikutuk berubah menjadi tahu oleh ibu saya.


Jadi yah begitulah, untuk pertama kalinya saya merasa kagum karena bisa-bisanya melupakan hari ulang tahun sendiri. Untuk kalian yang pernah berpikiran bahwa tidak mungkin di dunia ini ada orang yang lupa sama hari ulang tahunnya sendiri, renungkanlah baik-baik sekali lagi opini anda. Karena orang-orang seperti itu memang ada. Bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Jadi berikanlah perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar anda agar mereka tidak melupakan hari ulang tahun sendiri.

Seperti biasa saya sudah mulai ngelantur, jadi mari kita bicarakan; atau mari anda baca tulisan yang agak serius.


22 menurut saya bukan angka yang begitu istimewa, selain yaaa karena banyak orang yang mengaitkannya dengan lagu Taylor Swift, beberapa menganggap itu sebagai suatu pencapaian. Kalau boleh jujur, ulang tahun atau bertambah umur, efeknya tidak akan kerasa sampai kita dihadapkan pada suatu masalah besar yang belum pernah dihadapi oleh umur-umur kita sebelumnya.

Saya pribadi sih sudah merasakan beratnya hidup di umur 21. Semakin bertambah umur ya sudah jelas masalah yang kita hadapi pun akan semakin besar. Itulah bagian paling menyebalkan dari bertambahnya umur.

Personality wise, saya tidak merasakan perubahan begitu besar, selain mungkin saya lebih berani aja keluar dari comfort zone #eak . Habit wise, saya juga masih melakukan hal yang sama dari umur sebelumnya. Saya masih suka tidur, makan sate padang, main sama kucing, nontonin cowok-cowok Korea, ngehalu-in mereka, baca fanfiction, dll.

Intinya saya masih merasa seperti umur 21 tahun. Kecuali besok mungkin udah ada masalah besar (YA SEMOGA GAK ADA SIH YA) ya bisa saja mulai mengubah saya untuk menjadi lebih '22' (re: bijaksana).

Ya udah segitu saja dulu. Saya mau lanjut streaming BTS.

Oh ya, terima kasih banyak semua yang sudah mengucapkan ulang tahun, baik lewat chat Line, Instagram, Twitter, Whatsapp atau Facebook (re: ibu saya). Saya hampir pesimis sedikit yang bakal ngucapin. Eh, ternyata lumayan banyak hehehehehe.

(tapi saya gak dapat kado nih)

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2016 talk better with words , Blogger